Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021
Globalisasi Menghancurkan Generasi Karena seringnya membaca, melihat, dan mendengar hal-hal yang haram melalui berbagai media, rasa malu pun akan terkikis dari hati, bahkan bisa jadi hilang sama sekali. Padahal rasa malu adalah unsur pokok yang menghidupkan hati. Islam datang membawa syariat yang mulia lagi sempurna. Allah azza wa jalla berfirman dalam kitab-Nya, ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينًاۚ “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (al-Maidah: 3) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pun memberitakan tentang misi beliau diutus oleh Allah azza wa jalla, إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ “Hanyalah aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad, Malik, dan al-Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad, dan dinyatakan sahih oleh al-Albani dalam ash-Shahihah [1/75]) Akan tetapi, kemulia
  Pertanyaan: Apakah uzur tidak shalat berjamaah di masjid karena hujan itu gugur dengan adanya payung dan mantel? Jawaban: Adanya uzur tidak shalat berjamaah saat hujan adalah karena adanya masyaqqah (kesulitan) padanya. Kaidah fikih menyebutkan: الْمَشَقَّةُ تَجْلِبُ التَّيْسِيرَ “Kesulitan akan mendatangkan kemudahan.” Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiallahu anhuma bahwasanya beliau meminta kepada muazin pada hari Jumat untuk mengumandangkan, صَلُّوا فِي بُيُوتِكُمْ “Shalatlah di rumah-rumah kalian.” Kemudian beliau mengatakan, “Sungguh, seperti ini sudah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Sesungguhnya shalat Jumat adalah suatu keharusan atas kalian. Akan tetapi, aku tidak ingin mengeluarkan kalian berjalan di tanah yang berlumpur dan licin.” (HR. al-Bukhari dan Muslim) Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Jika khawatir terganggu disebabkan oleh hujan atau tanah berlumpur, artinya ketika turun hujan. Kalau dia berangkat untuk shalat Jumat dan sha

Doa Saat Hujan Mustajab

Pertanyaan Di musim penghujan seperti hari-hari ini, ada yang mengatakan bahwa saat hujan adalah waktu mustajab untuk berdoa. Katanya ada dalil dari hadits. Apakah benar ? Jawab: Apa yang disampaikan tadi benar. Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam bersabda: اطلبوا إجابةَ الدعاءِ عندَ التقاءِ الجيوشِ، وإقامةِ الصلاةِ، ونزولِ المطر Berupayalah mendapatkan ijabah (pengabulan) doa saat bala tentara bertemu (dalam jihad), saat ditegakkan shalat, dan saat hujan turun. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Asy-Syafi’i rahimahulloh dalam kitabnya Al-Umm . Meskipun riwayat Asy Syafi’i ini Mursal melalui jalan Makhul, dan dalam sanadnya ada perawi yang mubham, namun dengan adanya syawahid, hadits ini Hasan, sebagaimana disebutkan Syeikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah (3/453 no. 1469). https://problematikaumat.com/doa-saat-hujan-mustajab/

Salah Baca Tasyahud, Shalat Diulangi?

  Pertanyaan: Saya pernah shalat. Pada tasyahud akhir, ketika saya membaca doa tasyahud akhir, tiba-tiba saya salah baca. Saya mengulang lagi membaca doa tasyahud akhir dari awal. Gerakan saya tidak berubah, hanya bacaan yang saya ulang dari awal. Itu hukumnya bagaimana? Apakah saya harus mengulangi shalat? Jawaban: Gangguan waswas yang dialami oleh seseorang harus dilawan dengan tidak memedulikannya dan berusaha meneguhkan serta meyakinkan hatinya bahwa apa yang telah dia kerjakan telah cukup. Dia juga semestinya banyak-banyak berzikir, berdoa, dan memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan setan . Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٌ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Fushshilat: 36) Apa yang sudah terlanjur dilakukan, seperti mengulangi bacaan yang sudah di

Bahasa Pada Hari Kiamat

  Bahasa Pada Hari Kiamat Pertanyaan : Bahasa apakah yang Allah berbicara dengan bahasa itu kepada hamba-Nya pada hari kiamat, mohon dijelaskan kepada kami… Jawaban: Syeikh Abdul Aziz bin bazz rahimahulloh menjawab: Lahiriyah (yang tampak) dalam nusus (Al Quran dan As Sunnah), bahasa itu adalah bahasa Arab. Lahiriyah nusus yang datang dari Nabi shallallohu’alaihi wasallam, bahasa yang Allah berbicara dengannya (pada hari kiamat) adalah bahasa Arab. Allahu a’lam … dan saya tidak tahu ada yang menghalangi, mungkin saja Allah berbicara dengan bahasa lain, karena Dia adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia tahu segala sesuatu, mengetahui segala bahasa, dan tidak ada sedikitpun tersamarkan atas Allah, hanya saja lahiriyah nusus menunjukkan bahwa Allah mengajak bicara manusia pada hari kiamat dengan bahasa Arab, dan bahasa penduduk Jannah adalah bahasa Arab. Mereka (penduduk Jannah) berbincang -bincang dengan bahasa Arab, Allah juga mengajak bicara penduduk Jannah dengan bahasa

Jangan Engkau Berobat Ke Dukun & Tukang Sihir

Berobat kepada tukang sihir atau dukun, atau dengan cara-cara perdukunan semacam mantra yang mengandung unsur syirik, atau rajah-rajah yang tidak diketahui maknanya, hukumnya haram, bahkan bisa menyebabkan seseorang keluar (murtad) dari Islam. Dari Muawiyah ibnul Hakam radhiallahu anhu, “Aku berkata, يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي حَدِيثُ عَهْدٍ بِالْجَاهِلِيَّةِ وَقَدْ جَاءَ اللهُ تَعَالَى بِالْإِسْلاَمِ وَمِنَّا رِجَالًا يَأْتُونَ الْكُهَّانَ. “Wahai Rasulullah, aku baru saja meninggalkan masa jahiliah. Sungguh, Allah telah mendatangkan Islam. Di antara kami ada orang-orang yang mendatangi para dukun.” قَالَ: فَلاَ تَأْتِهِمْ Beliau bersabda, “Janganlah engkau mendatangi mereka (para dukun).” (HR. Muslim) Dari Shafiyah bintu Abi Ubaid, dari sebagian istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَيْءٍ فَصَدَّقَهُ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ يَوْمًا “Barang siapa mendatangi peramal, kemudian bertanya kep