Langsung ke konten utama

Bahasa Pada Hari Kiamat

 




Bahasa Pada Hari Kiamat

Pertanyaan :

Bahasa apakah yang Allah berbicara dengan bahasa itu kepada hamba-Nya pada hari kiamat, mohon dijelaskan kepada kami…

Jawaban:

Syeikh Abdul Aziz bin bazz rahimahulloh menjawab:

Lahiriyah (yang tampak) dalam nusus (Al Quran dan As Sunnah), bahasa itu adalah bahasa Arab. Lahiriyah nusus yang datang dari Nabi shallallohu’alaihi wasallam, bahasa yang Allah berbicara dengannya (pada hari kiamat) adalah bahasa Arab. Allahu a’lam …

dan saya tidak tahu ada yang menghalangi, mungkin saja Allah berbicara dengan bahasa lain, karena Dia adalah Dzat yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia tahu segala sesuatu, mengetahui segala bahasa, dan tidak ada sedikitpun tersamarkan atas Allah, hanya saja lahiriyah nusus menunjukkan bahwa Allah mengajak bicara manusia pada hari kiamat dengan bahasa Arab, dan bahasa penduduk Jannah adalah bahasa Arab.

Mereka (penduduk Jannah) berbincang -bincang dengan bahasa Arab, Allah juga mengajak bicara penduduk Jannah dengan bahasa Arab sebagaimana tampak dalam lahiriyah nusus. Dan Dia subhanahu, mengetahui segala sesuatu, maha kuasa atas segala sesuatu, maha kuasa atas semua bahasa, mengetahui kondisi hamba-hamba-Nya, dan memberi balasan sesuai amalan mereka… Allahu a’lam

(Sumber: Fatwa bin Baz, http://binbaz.org.sa dengan sedikit perubahan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DAKWAH JANGAN DIJADIKAN SARANA MENCARI DUNIA

  Syaikh Muqbil bin Hadi rahimahullah berkata: وَاللهِ يَا إِخْوَانُ، لَوْ يَذْهَبُ الشَّخْصُ يَكْنِسُ الشَّوَارِعَ أَهْوَنُ مِنْ أَنْ يَأْكُلَ بِاسْمِ الدِّيْنِ. "Demi Allah wahai saudara-saudaraku, seandainya seseorang pergi menyapu jalanan (bekerja) hal itu lebih baik dibandingkan dia mencari makan dengan membawa nama agama." 📚Al-Basyair Fis Sama’il Mubasyir, no. 84 hlm. 18 📲Channel Telegram || http://t.me/SalafyBondowoso https://t.me/fawaidsolo/18880

CARA MENGOBATI AKHLAK JELEK

  CARA MENGOBATI AKHLAK JELEK Oleh : As Syaikh Muhammad Ibnu Shalih al'utsaimin Rahimahullah.  Pertanyaan:  Wahai Syaikh saya adalah seorang pemuda yang memiliki akhlak yang jelek, baik dalam pergaulan, atau berbicara, padahal saya selalu berusaha memperbaikinya, dalam keadaan saya walillaahilhamd komitmen menunaikan ibadah shalat wajib tepat pada waktunya, Ibadah shalat Sunnah, dan membaca Al-Quran, apakah perkara ini ada obatnya? mohon bimbingannya, Jazakumullahu khairan. Jawaban: Yang nampak, obat dari perkara ini adalah mudah, selama penanya berada di atas sifat yang telah disebutkan. Sesungguhnya yang semestinya baginya,apabila dia dalam keadaan marah adalah menahan amarah tersebut dan memendamnya, berdasarkan hadits. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَوْصِنِي، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً، قَالَ: لاَ تَغْضَبْ [رواه البخاري] Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki berk
  Peledakan Bom di Depan Gereja Katedral Makassar, Perbuatan Keji yang Sangat Bertentangan dengan Ajaran Islam Saudaraku, kaum muslimin rahimakumullah. Hari Ahad, 15 Sya’ban 1442 H/28 Maret 2021, kita dikejutkan dengan kejadian peledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar. Tentu saja, seorang muslim yang baik tidak akan menyetujui dan justru mengutuk keras tindakan tersebut. Sebab, bom bunuh diri sangat bertentangan dengan syariat Islam, akal sehat, dan fitrah manusia. Agama Islam sangat melarang segala macam bentuk perusakan di muka bumi. Justru sebaliknya, agama Islam memerintahkan untuk berbuat baik kepada sesama. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ وَلَا تَبۡغِ ٱلۡفَسَادَ فِي ٱلۡأَرۡضِۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ “.. dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”